Harus Bayar 1JT untuk pengaduan polisi
Sabtu Siang 9/3 2013 Istri saya baru
menyadari kartu ATM BCAnya yg semula disimpannya didalam dompet dan berada di
tasnya hilang ketika berniat untuk keluar berbelanja kebutuhan sehari-hari. Segera berinisiatif untuk memblokir kartu ATM
dengan menghubungi customer service bank tersebut, pihak bank memberitahukan ada
transaksi pengambilan saldo yang berlokasi persis disebelah kantor istri saya
dengan nominal kurang lebih cukup untuk biaya sesar yang kebetulan istri saya
tengah mengandung anak pertama kami dan rencananya uang itu dipersiapkan untuk
proses melahirkan nanti, dan satu lagi adalah transakti pembelanjaan disuatu
mall yang cukup besar dibilangan tamrin Jakarta. pihak bank memberikan pendapat kalau kasus ini
kemungkinan tidak dilakukan oleh penjahat-bank melihat report transaksi yg
sudah terjadi, juga menawarkan untuk membantu proses pelacakan dengan waktu
yang di butuhkan adalah 10 hari. Mendengar
penjelasan lokasi dan waktu transaksi yang sudah pasti juga dilakukan oleh si
pelaku. Istri saya mencoba memperkirakan kemungkinan-kemungkinan waktu dan hari
kartu ATM itu dicuri, dan siapa pelakunya.
Keesokan harinya, Minggu 10/3
2013. Istri saya mendapatkan BBM (Blackberry Messangger) dari salah seorang
temannya mengatakan “Ada yang orang mengirimkan kartu ATM kamu dengan nomer
sekian.. kerumah aku”. Kecurigaan semakin kuat karena jelas-jelas kartu ATM yang
istri saya punya tidak tertulis namanya, dan paket pengiriman mana yang
mengirimkan barangnya pada hari minggu. Saya
memberi masukan kepada istri saya untuk memancingnya dan menyimpan setiap kata”nya
untuk menjadi bukti-bukti di proses hukum nanti. Masih dihari yang sama malamnya
orang yg dicurigai tersebut mengirim kemabali BBM kepada istri saya yang isi
nya kurang lebih pengakuan atas tindak kejahatan yang dia perbuat dan penyesalan,
mungkin karena dikejar-kejar rasa bersalah didalam pikirannya. Namun saya tetap memberikan masukan kepada
istri saya kalau kasus ini tetap harus dilaporkan kepada pihak yang berwajib
untuk memberikan efek jera kepada si pelaku dan tidak akan melakukannya lagi
dilain hari kepada siapapun, dan lagi hampir seisi kantor sudah tau kasus ini
karena istri saya sempat membicarakan hal ini kepada pihak hrd dan pimpinan nya
dikantor yang tadinya untuk menceritakan kalau dirinya mendapatkan musibah dan
memperkirakan siapa pelakunya. Tanpa
basa basi atasan istri saya mengatakan, kalau istri saya tidak boleh membelanya
karena kasus ini harus dibawa ke proses hukum setelah memperkirakan orang yang
di curigainya adalah teman dekat istri saya dikantor.
Senin pagi istri saya, atasanya, seorang
bagian hrd kantornya dan si pelaku dibawa kekantor polisi untuk melaporkan
kasus ini. Setelah tidak terlalu lama
proses introgasi yang dilakukan polisi karena si pelaku juga sudah mengakui
kesalahannya. Polisi meminta kepada
istri saya untuk membayar uang senilai 1 juta rupiah karena sudah melaporkan
kasus ini kepada polisi dan dibantu untuk menyelesaikan kasus ini sambil
bertanya kepada istri saya apakah kasus ini mau dibawa ke jalur hukum atau diselesaikan
dengan kekeluargaan atau bahasa lainnya “damai”. Setelah membuat surat pernyataan sipelaku
untuk mengembalikan dan melunasi uang yang sudah dia ambil, istri saya
berinisiatif kasus ini di sudahi saja karena dia sudah bersedia mengembalikan
uang yang dia curi dan kantor juga sudah memecatnya terhitung hari ini (senin)
terlebih baru proses pelaporan adanya tindak kejahatan saja mereka sudah
meminta uang dengan nominal tersebut untuk dijalankannya suatu prosedur, berapa
banyak lagi yang harus di persiapkan kalau sudah proses hukum nanti. Kemana slogan kepolisian Republik Indonesia
yang katanya “Mengayomi dan Melindungi Masyarakat”,sampai kapan kondisi ini
akan berakhir. Bagaimana rakyat Indonesia
bisa merasa aman kalau setiap ada kasus kejahatan, rakyat dalam kesusahan, kesulitan dan mereka berusaha
memberikan laporan kepada pihak yang semestinya “Mengayomi dan Melindungi Masyarakat” hanya akan menjadi objek untuk mereka para hamba hukum atau
preman berseragam mencari penghasilan tambahan.